Internet kini menjadi suatu
kebutuhan, entah itu untuk bekerja, mencari data untuk tugas, mencari teman,
ajang untuk berkreasi dan lain sebagainya. Semakin banyak kebutuhan manusia
akan teknologi informasi ini, semakin banyak pula tempat-tempat untuk kita
berselancar didunia maya. Misalnya WARNET atau Warung Internet, kini warnet
sudah menjadi seperti telepon umum, dimana-mana bisa kita jumpai khususnya
diwilayah kota, bahkan kita sekarang sudah jarang melihat telepon umum. :
Ada pula HOTSPOT atau tempat untuk
berselancar yang dapat kita akses dengan menggunakan wireless, biasanya
ada di tempat kuliah, mal, bahkan sekarang sudah ada di tempat makan pinggiran
yang menyediakan HOTSPOT dan dapat diakses dengan gratis bagi pengunjung yang
memesan makanan atau minuman ditempat itu, dan banyak pula yang memiliki
koneksi internet dirumah dengan menggunakan jaringan kabel atau wireless yang
disediakan oleh provider yang ada di Indonesia.
Tetapi permasalahannya kita harus
merogoh kocek untuk pergi ke warnet setiap hari, atau malas pergi ke mal atau
ketempat HOTSPOT yang ada dan bagi yang memiliki koneksi internet dirumah harus
membayar tarif yang relative mahal untuk provider yang digunakan. Solusi untuk
mengatasi masalah ini adalah membangun RT/RW NET, selain kita dapat berselancar
dengan koneksi internet kita juga dapat menjual koneksi internet ini ke
tetangga kita. Jadi kita bisa mendapatkan penghasilan yang lumayan dari
penjualan ini
Perencanaan
Untuk membangun RT/RW NET kita
membutuhkan perangkat lunak dan perangkat keras sebagai berikut :
1. Tower
Triangle 25 Meter
2. Akses
Point
3. Router
4. Kabel UTP
5. Antena
dan Kabel Coax
6. Beberapa
Unit Komputer
7. Koneksi
internet menggunakan Wireless 256 kbps dengan rasio 1:10
8. Sistem
operasi dan aplikasi yang akan digunakan berbasis Linux atau yang sejenis.
9. Antena
WajanBolic
10. Pig Tail
11. HiBox (
pelindung AP )
12. HUB
Kemudian
setelah semua terkumpul kita bangun jaringan ini sendiri atau dengan bantuan
teknisi yang ahli.
Target Pasar
dan Harga
Ketika perencanaan sudah dibangun dengan matang, maka kita tentukan target
pasar. Karena ini adalah RT/RW NET maka tentunya target pasar adalah tetangga
kita se-RT atau RW terdekat, dengan jangkauan kurang lebih 1-3 KM.
Untuk harga kita tentukan sesuai dengan modal yang kita keluarkan, kita bisa
mematok harga sebesar Rp. 100.000/ bulannya untuk koneksi biasa 128kbps atau
naikkan harga untuk koneksi yang lebih cepat. Dengan biaya Rp. 100.000/bulan
kita bisa kalikan dengan 20 pengguna (1 akses poin) jadi sekitar Rp.
2.000.000/bulan untuk pendapatan kita tentunya sebelum dipotong biaya
operasional seperti listrik dan bandwith. Kita bisa menambah akses poin dan
bandwith agar keuntungan yang kita dapat lebih besar. Dengan perhitungan ini
kurang lebih satu tahun kita Insya Allah bisa balik modal dan mendapat
keuntungan.
Marketing
dan Promosi
Strategi
Marketing dan Promosi kita gunakan cara berikut :
- Bekerja sama dengan Pengurus RT atau RW dilingkungan setempat apabila ada warganya yang ingin memiliki koneksi ke Internet.
- Membuat pamflet-pamflet.
- Membuat brosur yang dibagikan kepada warga setempat
- Strategi mulut kemulut, karena biasanya kita sudah mengenal tetangga kita, cara ini sangat efektif dan tidak memerlukan biaya.
Setelah
semua selesai kita bisa memulai berbisnis RT/RW NET, sebagai perbandingan kita
bandingkan bisnis membangun RT/RW NET ini dengan membuat WARNET :
- RT/RW NET tidak membutuhkan tempat yang besar atau gedung, hanya beberapa petak tanah untuk membangun tower.
- Tidak membutuhkan biaya yang besar dibanding dengan membangun warnet.
- Biaya bulanan lebih kecil karena hanya membayar listrik dan bandwith perbulannya, atau maintenance tower (itupun tidak perlu sebulan sekali).
- Memiliki pelanggan tetap tiap bulannya.
- Dan masih banyak lagi keuntungan lainnya
Bicara tentang keuntungan pasti ada juga kerugiannya,
seperti faktor cuaca yang mempengaruhi koneksi internet karena menggunakan
wireless, apabila tower rubuh maka harus dibangun ulang kembali towernya
(jangan sampe deh) berdoa aja biar towernya kuat, dan apabila listrik mati maka
koneksi internet ikut mati kecuali kita memakai jenset.
CMIIW, apabila ada kesalahan mohon maaf dan mohon koreksinya. Terimakasih..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar